Akademisi Vietnam Pelajari Pengalaman Indonesia Kelola Kemajemukan

Akademisi Vietnam Pelajari Pengalaman Indonesia Kelola Kemajemukan

Akademisi Vietnam belajar kemajemukan di Indonesia

Lima akademisi Vietnam dari Institut Etnisitas dan Agama di bawah Akademi Nasional Politik Ho Chi Minh melakukan kunjungan ke Indonesia untuk mempelajari secara langsung pengalaman Indonesia dalam mengelola kemajemukan khususnya melalui program pendidikan Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB). Indonesia dinilai berhasil untuk membangun kohesi sosial dan kolaborasi lintas agama dengan melibatkan peran guru dan pendidik dari seluruh negeri.

Direktur Institut Etnisitas dan Agama, Assoc. Prof. Dr. Hoang Thi Lan, mengatakan tujuan kunjungan ke Indonesia adalah melakukan observasi program LKLB yang telah diinisiasi oleh Institut Leimena bersama puluhan mitra dari lembaga pendidikan, keagamaan, dan pemerintah di Indonesia. 

“Vietnam mempunyai banyak kesamaan dengan Indonesia, diantaranya dalam hal agama dan etnis, serta pembangunan tanah air. Vietnam sedang mendorong kebijakan sosial dan ekonomi untuk meningkatkan perekonomian semua rakyat, termasuk lewat budaya, nilai-nilai moral, yang berkontribusi bagi pengembangan tanah air kami,” kata Lan saat melakukan audiensi dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Jumat (2/5/2025).

Audiensi dengan Kemlu menjadi salah satu agenda kunjungan Lan dan keempat rekannya, yaitu Assoc. Prof. Dr. Nguyen Phu Loi, Dr. Nguyen Khac Duc, Dr. Do Thi Thanh Huong, dan Dr. Nguyen Cong Tri. Kelima akademisi diterima antara lain oleh Direktur Diplomasi Publik Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI, Ani Nigeriawati, dan Wakil Direktur di Direktorat Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kemlu RI, Monica Ari Wijayanti.

Dalam audiensi tersebut, Lan menjelaskan Akademi Nasional Politik Ho Chi Minh merupakan lembaga setingkat Kementerian di bawah pimpinan tertinggi negara Vietnam yaitu Politburo Partai Komunis. Akademi bertugas melakukan pendidikan kader pemimpin dan politisi Vietnam, mengadakan penelitian ilmiah, dan memberikan rekomendasi dan konsultasi kepada partai tentang kebijakan pembangunan tanah air termasuk dalam konteks etnis dan agama.

“Program LKLB yang dijalankan Institut Leimena telah menjadi model bagi kami. Kami ingin belajar mengembangkan pendidikan, bagaimana mendidik sumber daya berkualitas karena kami sangat ingin menuju negara bersatu dan modern,” kata Lan.

Sementara itu, Direktur Diplomasi Publik, Ani Nigeriawati, mengatakan Kemlu RI telah bekerja sama dengan Institut Leimena dalam pelaksanaan Konferensi Internasional LKLB pada Juli 2024 yang saat itu dibuka secara resmi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Menurut Ani, semangat untuk mempromosikan literasi keagamaan lintas budaya merupakan kepentingan bersama, tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga negara-negara mitra seperti Vietnam, dan seluruh umat di dunia.

Slot Dana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*