
Wuling Air ev sempatfenomenal ketika awal meluncur di 2022 lalu karena menjadi mobil listrik produksi di Indonesia pertama yang rilis dengan harga di kisaran Rp 240 jutaan. Sementara pesaingnya kala itu Hyundai menjual Ioniq 5 menjual di harga Rp 800 jutaan.
Wuling Air ev sempat menjadi raja mobil listrik RI dengan penjualan ribuan unit per bulan hingga penggunanya harus inden. Kini Air ev harus menghadapi banyak pesaing, termasuk dengan sesama line up Wuling, penjualannya pun menyusut.
Public Relations Manager Wuling Motors Brian Gomgom menyebut pilihan konsumen kini semakin banyak karena Wuling pun opsi lain seperti Cloud EV dan BinguoEV.
Sebenarnya kalau kita lihat terpecah jadinya, ya. Kalau Binguo EV segmennya unik dan beda, fokusnya ke situ. Sementara Air ev itu buat orang yang ingin coba EV entry level. Kalau Cloud EV itu untuk konsumen yang lebih mature. Bisa jadi dia sudah punya mobil atau mobil listrik, makanya Cloud EV sebagai additional car,” katanya dalam acara media test drive Wuling Cloud EV, Selasa (13/8/2024).
Dari segi penjualan pun kini terlihat dimana Air ev yang sebelumnya menjadi penopang Wuling dalam penjualan kendaraan listriknya kini mulai turun dan berada di posisi ketiga dibanding dua mobil lain yang baru rilis.
“Kalau kita lihat penjualan dari Januari-Juni dulu, itu Binguo EV masih yang paling banyak. Posisi kedua Cloud EV, kemudian ketiga Air ev. Untuk komposisinya dari Januari sampai Juli, Binguo EV 3.743 unit, Cloud EV di angka 2.097 unit, dan Air ev 1.253 unit totalnya hampir tujuh ribu unit,” sebut Gomgom.
Meski permintaan cukup tinggi, namun kondisi stoknya aman, misalnya untuk unit Cloud EV sudah dikirim ke pelanggan setelah launching pada Mei silam. Mobil ini pun sempat jadi kendaraan protokoler World Water Forum yang mana unitnya sudah buatan Indonesia.
“Jadi aman mau itu Cloud EV, Air ev, atau BinguoEV tidak ada inden. Kalau menunggu itu lebih ke misalnya proses leasing atau pengajuan ke bank yang kredit, pastinya sembari berjalan kita siapkan unitnya,” sebut Gomgom.