
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus) BareskrimPolri telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka kasus kecurangan takaran MinyaKita. Jumlah itu merupakan penegakan hukum di tingkat pusat maupun beberapa wilayah Polda jajaran.
“Jumlah tersangka 11 ini sudah diproses baik di Bareskrim, Polda Jawa Barat, Banten, Gorontalo, dan Jawa Timur,” kata Wadir Tipideksus Bareskrim Polri, Kombes Samsul Arifin kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).
Dia mengungkapkan, sejauh ini ada 12 laporan polisi yang sedang ditangani oleh Polri terkait kasus Minyakita. “Untuk kasus MinyaKita sampai hari ini sudah ada 12 laporan polisi yang sedang ditangani oleh Polri,” ujar Samsu.
Dit Tipideksus Bareskrim Polri menyita 10.560 liter MinyaKita yang tidak sesuai takaran berdasarkan pengungkapan praktik ilegal produksi minyak goreng tersebut. Pengungkapan berawal dari penyelidikan yang dilakukan oleh tim Bareskrim Polri untuk memastikan distribusi dan ketersediaan MinyaKita.
Namun, hasil temuan di lokasi menunjukkan adanya penyimpangan. Tim menemukan bahwa minyak goreng yang dikemas ulang di tempat tersebut memiliki volume yang lebih sedikit dari takaran yang tercantum di label kemasan,” ujar Dir Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Helfi Assegaf di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Maret 2025.
Helfi mengungkapkan, dalam pengemasan ulang ini, minyak yang seharusnya berisi 1.000 Ml, namun hanya diisi sekitar 820 Ml hingga 920 Ml. Dalam operasi ini, pihaknya menyita berbagai barang bukti, termasuk 450 dus minyak MinyaKita dalam kemasan pouch bag yang siap didistribusikan, 180 dus minyak dalam gudang, 250 krat minyak kemasan botol, serta puluhan mesin pengisian dan alat pendukung lainnya.